SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DENGAN TOPIK DM (DIABETES MELLITUS) PAYAN NAHAMPUN

 

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Dosen pengampu : Sarmaida Siregar, S.Kep.,Ns., M.K.M

 

 

 

Disusun oleh :

Payan Nahampun                     2314401013

Michael Margustin Sinulingga  2314401010

 

 

 

 

 

 

 

Universitas Imelda Medan

Tahun Ajaran 2024/2025

 


 

SATUAN ACARA PENYULUHAN

 

Topik              : DM

Sub topik        : Stop dan cegah diabetes mellitus untuk hidup yang lebih manis

Hari/tanggal   : Sabtu, 25 Desember 2024

Waktu            : Pukul 08:00 – 09:30 WIB

Pembicara      : Payan Nahampun dan Michael Margustin Sinulingga

Sasaran          : Seluruh khalayak masyarakat kecamatan terjun, dan diutamakan bagi lansia dan wanita yang sudah menopause

 

I. Tujuan Intruksional Umum

       Setelah mengikuti pertemuan ini peserta mampu memahami tentang DM

 

II. Tujuan Intruksional khusus

Adapun tujuan khusus dari penyuluhan kali ini yaitu :

1. Mengerti dan memahami defenisi  DM      

2. Mengerti klasifikasi DM

3. Bagaimana mengetahui DM sedari dini

4. Nilai glukosa darah yang baik

5. Tanda dan gejala DM

6. Bagaimana terjadinya DM

7. Apa yang harus dilakukan penyandang DM

8. Apa bahaya DM yang tidak terkontrol

9. Apa yang harus dilakukan agar terhindar dari komplikasi DM

 

III. Materi

Materi yang akan kami sampaikan yaitu :

1. Pokok pembahasan

Stop dan cegah Diabetes Mellitus, untuk hidup yang lebih manis

2. Sub pokok pembahasan

 

 

DIABETES MELLITUS

1. Apa itu Diabetes Mellitus

       Diabetes Mellitus (DM) atau sakit gula adalah suatu penyakit dimana kadar gula dalam darah seseorang diatas normal, sehingga gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh. Hal ini disebabkan karena insulin yang diproduksi dalam tubuh terlalu sedikit atau tubuh tidak dapat merespon kerja insulin. Upaya pencegahan dan pengendalian DM adalah dengan mencegah dan mengendalikan dari paparan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit DM. (Kemenkes RI, 2017)

 

2. Ada berapa jenis penyakit DM

      Beberapa jenis penyakit DM yang sering kita dengar adalah

a. Dm tipe 1

yaitu DM yang tergantung insulin

b. Dm tipe 2

yaitu DM yang tidak bergantung pada insulin

c. DM Gestsional

DM yang terjadi saat kehamilan

 

3. Bagaimana mengetahui DM secara dini?

       Periksakan kadar glukosa darah setahun sekali terutama bagi mereka yang mempunyai faktor risiko DM di Pobindu PTM/FKTP

Faktor resiko DM adalah :

a. Riwayat keluarga inti menderita DM tipe 2 ( Orang tua atau kaka/adik)

b. Tekanan darah tinggi (>140/90 mmHg)

c. Dislipidemia EspustoHg) : kadar trigliserida (lemak) d dalam darah yang tinggi (>150mg/dL) atau kadar kolesterol HDL < 40mg/dL

d. Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4kg

e. Makanan tinggi lemak, padat kalori

f. Gaya hidup tidak aktif

g. Kegemukan diperut (Obesitas sentral)

 

 

4. Berapa nilai glukosa darah yang baik

       Glukosa darah puasa < 100 mg/dL • Glukkosa darah 2 jam setelah TTGO < 140 mg/dL • HbA1C < 5,7%

 

5. Apa gejala DM?

       Beberapa gejala DM yang sering muncul yaitu :

a. Sering haus

b. Sering lapar

c. Sering kencing

d. Berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas

       Bila 3 gejala sering haus, lapar, kencing diatas dirasakan, sangat mungkin sudah mengalami peningkatan kadar gula darah sejak 6 tahun yang lalu. an Untuk itu disarankan: Jangan menunggu gejala DM, lakukan skrining kesehatan (pengukuran kadar gula darah) setahun sekali di Posbindu PTM atau FKTP terdekat. (H.R, 2012)

 

6. Bagaimana terjadinya DM

       Bagaimana terjadinya DM yaitu sebagai berikut :

a. DM tipe 1: Kerusakan sel Beta Pankreas (penghasil insulin), sehingga tidak ada insulin

b. DM tipe 2: Gangguan kerja insulin,Kekurangan jumlah insulin

c. DM Gestasional : Peningkatan hormon anti insulin selama kehamilan

 

Hormon insulin dibuat di sel beta Pankreas, berfungsi menurunkan glukosa darah dengan cara :

1. Meningkatkan penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen di dalam hati

2. Memampukan jaringan otot dan jaringan lemak untuk menyerap glukosa.

       Glukosa dalam darah berasal dari makanan kita yang diolah oleh saluran cerna digunakan sebagai tenaga dan selebihnya disimpan dalam bentuk glikogen di otot dan jaringan lemak yang bisa diolah menjadi lemak. Jika kadar glukosa darah melebihi angka tertenju akan dikeluarkan melalui urin.

 

 

7. Apa yang harus dilakukan penyandang DM?

       Beberapa hal yang harus dilakukan para penyandang DM adalah sebagia berikut :

a. Periksa kadar glukosa darah dan konsultasikan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas, klinik pratama)

b. Ikuti penyuluhan DM

c. Makanlah makanan yang tidak meniakkan kadar glukosa darah

d. Aktivitas/latihan fisik secara teratur dan tepat untuk menurunkan kadar glukosa darah

e. Minum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter “Obat hanya bermanfaat bila disertai dengan latihan fisik dan pola makan yang sehat”

 

8. Apa saja bahaya DM yang tidak terkontrol?

       Beberapa bahaya yang bisa timbul ketika DM tidak terkontrol yaitu

1). Kerusakan pada pembuluh darah besar

a. Stroke iskemik atau stroke hemoragil

b. Penyakit jantung koroner

c. Impotensi

2). Kerusakan pada pembuluh darah halus

a. Gangguan penglihatan dan kebutaan

b. Kerusakan saraf dan kesemutan

c. Gagal ginjal

3). Glukosa yang sangat tinggi > 300mg/dl (krisis hiperglikemia) dan glukosa darah rendah < 70 mg/dl (hipoglikemi) dapat mneyebabkan gangguan penurunan kesadaran

 

9. Apa yang harus dilakukan agar terhindar dari komplikasi penyakit DM

       Kendalikan glukosa darah sebaik mungkin :

a. Glukosa darah puasa 100 – 125 mg/dL

b. Glukosa darah 2 jam setelah TTG : 140 – 199 mg/Dl

c. HbA1c : 5,7 – 6,4 %

dengan cara :

1). Ikuti edukasi DM berkelanjutan / tingkat lanjut

2). Sesuai dengan aturan 3J (jumlah, jenis, dan jadwal makan), diajurkan makan yang rendah kalori. Batasi tepung dan makanan yang terbuat dari tepung-tepungan, minyal atau makanan yang mengandung lemak tinggi, makanan yang digoreng, hindari gula dan makanan yang mengandung gula murni

3). Melakukan kegiatan aktivitas / latihan fisik minimal 150 menit perminggu

Aktivitas / latihan fisik sebaiknya mengikuti pola pemanasan (10 menit), latihan inti (20-30 menit) dan pendinginan (10 menit). Latihan fisik sebanyak 3-4 kali seminggu, target menghilangkan timbunan lemak dirongga perut dan membentuk otot

 

IV. Metode

Terdapat beberapa metode yang akan kami gunakan yaitu :

a. Ceramah

b. Tanya-jawab

 

V. Media

Beberapa media yang turut kami gunakan yaitu media :

a. Leaflet

b. Banner

c. Audio visual

 

VI. Rincian Kegiatan

No

Tahap kegiatan

Waktu

Kegiatan Pengajar

Kegiatan sasaran

1

Pembukaan

15 Menit

1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menyampaikan tujuan

1. Menjawab salam

2. Mendengarkan dan menyimak pengajar

3. Mendengarkan dan menyimak pengajar

2

Isi

60 Menit

1. Penyampaian materi

a. Pengertia dari DM

b. Klasifikasi DM

c. Pola hidup cegah DM

2. Menonton klip tentang DM

3. Tanya jawab

1. Mendengarkan dan menyimak pengajar

2. Menonton dan menyimak klip video pengajar

3. Memberikan pertanyaan kepada pengajar

3

Penutup

15 Menit

1. Melakukan evaluasi

2. Menyampaikan kesimpulan

3. Membagi leaflet

1. Sasaran dapat menjawab tentang pertanyaan yang diajukan

2. Mendengarkan dan menyimak pengajar

3. Menerima dan membaca leaflet yang dibagikan

 

 

VII. Evaluasi

Memberikan pertanyaan kepada audiens mengenai materi yang disampaikan yaitu dengan menanyakan:

1. Apakah bapak ibu sudah mengerti tentang DM

2. Melakukan rekapan dari pertanyaan yang sudah ditanyakan audiens

 

VIII. Daftar Pustaka

H.R, D. H. (2012). Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa Dan Anak-Anak Dengan Solusi Herbal. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kemenkes RI. (2017). Diabetes Mellitus. Jakarta.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asuhan Keperawatan Post Natal Payan Nahampun (Universitas Imelda Medan)

Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Pre Eklamsi, Payan Nahampun (Universitas Imelda Medan)